Namo Buddhaya!!!
Untuk menyambut hari Kathina pada tahun ini, maka agar menjadi meriah setidaknya perlu mempelajari perayaan yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Begitu indah paduan suara dari mereka yang memiliki rasa menyambut hari kathina. Hari Kathina ini sendiri merupakan waktu bagi para umat untuk berdana dan berbuat kebajikan. Selamat menikmati !!!
"Semua fenomena/bentuk-bentuk batin memiliki pikiran sebagai pelopornya; memiliki pikiran sebagai pemimpinnya; dibuat oleh pikiran. Jika seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran jahat, maka penderitaan (dukkha) akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti jejak kaki lembu yang menarik kereta pedati itu." (Dhammapada-1)
Total Tayangan Halaman
Senin, 10 Oktober 2011
Jumat, 07 Oktober 2011
Life Descreet Word 2
- Setiap ayah harus ingat bahwa suatu hari, anak laki-lakinya akan mengikuti teladannya bukan nasihatnya.
3. Berhenti mermutar berulang-ulang kenangan bahagia anda. Hari ini, mulailah melakukan dan memimpikan kehidupan baru anda yang LUAR BIASA! Ayo!!
4. Dalam kehidupan semua orang, pada suatu saat, api batin kita padam. Hal ini kemudian meledak menjadi nyala api melalui perjumpaan dengan orang lain. Kita semua harus bersyukur untuk orang-orang yang telah mengobarkan semangat batin.
5. Tidak ada rahasia kesuksesan. Ini adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan.
Sekilas Netco 2
Dalam memperingati hari Kesaktian Pancasila, SMA Negeri 3 Kota Jambi ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut yang dilaksanakan di kantor Walikota Jambi pada tanggal 1 Oktober 2011. Netco yang dikenal sebutan untuk SMAN 3 itu mengutus 3 kelas yaitu; X4, X5, dan X6. Upacara tersebut dihadiri oleh anggota DPR, bapak Walikota, dan beberapa pejabat lainnya. Upacara ini untuk mengingat kembali perjuangan dalam menegakan kesaktian pancasila. Pada waktu bersamaan di ibu kota negara juga melaksanakan upacar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu. Presiden pada upacara yang akan dimulai pukul 08.00 WIB itu bertindak sebagai inspektur upacara yang dihadiri juga oleh Wakil Presiden Boediono, menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, pimpinan lembaga negara, serta duta besar perwakilan negara sahabat. Tema peringatan Hari Pancasila Sakti pada 2011 adalah "Dengan Peringatan Hari Pancasila Kita perkokoh Semangat Persatuan dan Kesatuan Menuju Bangsa Indonesia yang Berkarakter." Upacara peringatan Pancasila Sakti rutin digelar setiap tahun sejak mantan Presiden Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat mengeluarkan surat keputusan tanggal 14 Oktober 1966.
Upacara pertama kali diikuti oleh seluruh angkatan perang terdiri atas unsur angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Unsur kepolisian baru dikutsertakan dalam upacara peringatan tersebut setelah Soeharto yang saat itu menjabat Menteri Utama Pertahanan merevisi surat keputusan pada 20 Oktober 1966.
Peringatan Hari Pancasila Sakti dilakukan setelah tragedi berdarah pada 30 September 1965 yang menewaskan enam petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yaitu, Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R Suprapto, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI DI Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, serta ajudan Jenderal TNI AH Nasution Lettu Pierre Tendean dan putrinya Ade Irma Suryani Nasution.
Jenazah mereka yang kemudian diberi gelar pahlawan revolusi itu ditemukan di sebuah sumur di kawasan Lubang Buaya, Pondok Gede, pada 3 Oktober 1965 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Sabtu, 01 Oktober 2011
MAHAKALA THERA> Dhamma
KISAH MAHAKALA THERA
Dhammapada Bab I Syair 7 dan 8
Mahakala dan Culakala adalah dua saudagar bersaudara dari kota Setabya. Suatu ketika dalam perjalanan membawa barang-barang dagangannya mereka berkesempatan untuk mendengarkan khotbah Dhamma yang diberikan oleh Sang Buddha. Setelah mendengarkan khotbah tersebut Mahakala memohon kepada Sang Buddha untuk diterima sebagai salah satu anggota pasamuan bhikkhu. Culakala juga ikut bergabung dalam anggota Sangha tetapi dengan tujuan berkenalan dengan para bhikkhu dan menjaga saudaranya.
Mahakala bersungguh-sungguh dalam latihan pertapaannya di kuburan (Sosanika Dhutanga), dan tekun bermeditasi dengan obyek kelapukan dan ketidak-kekalan. Akhirnya ia memperoleh “Pandangan Terang” dan mencapai tingkat kesucian arahat.
Di dalam perjalanan-Nya, Sang Buddha bersama murid-murid-Nya, termasuk Mahakala dan Culakala, singgah di hutan Simsapa, dekat Setabya. Ketika berdiam di sana, bekas istri-istri Culakala mengundang Sang Buddha beserta murid-murid Beliau ke rumah mereka untuk menerima dana makanan. Culakala sendiri terlebih dulu pulang untuk mempersiapkan tempat duduk bagi Sang Buddha dan murid-murid-Nya.
Kesempatan itu dipergunakan sebaik-baiknya oleh bekas istri-istri Culakala untuk merayunya, agar ia mau kembali kepada mereka.
“Kakanda, alangkah kurusnya engkau sekarang. Tentu selama ini kakanda sangat menderita. Mari, adinda bersedia memijit kakanda untuk menghilangkan lelah, seperti dahulu kala. O, kakanda, marilah kita bergembira seperti dahulu lagi”.
Pada dasarnya Culakala memang tidak tekun dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kewajibannya sebagai bhikkhu. Mendengar berbagai rayuan dan rangsangan, batinnya tidak kuat. Nafsunya tergugah, tanpa pikir panjang lagi dilemparkannya jubahnya dan kembalilah ia kepada kehidupan duniawi, sebagai perumah tangga.
Melihat para istri Culakala berhasil mendapatkan suaminya kembali, para istri Mahakala pun tidak mau kalah. Pada hari berikutnya, bekas istri-istri Mahakala mengundang Sang Buddha bersama murid-murid-Nya ke rumah mereka, dengan harapan mereka dapat melakukan hal yang sama terhadap Mahakala.
Setelah berdana makanan, mereka meminta kepada Sang Buddha untuk membiarkan Mahakala tinggal sendirian untuk melakukan pelimpahan jasa(anumodana). Sang Buddha mengabulkan. Bersama murid-murid lain Beliau meninggalkan tempat tersebut.
Sewaktu tiba di pintu gerbang dusun, para bhikkhu mengungkapkan kekhawatiran dan keprihatinan mereka. Mereka merasa khawatir karena Mahakala telah diijinkan untuk tinggal sendiri. Mereka merasa takut kalau terjadi sesuatu, seperti Culakala saudaranya, sehingga Mahakala juga akan memutuskan untuk meninggalkan pasamuan bhikkhu, kembali hidup bersama bekas istri-istrinya.
Terhadap hal ini, Sang Buddha menjelaskan bahwa kedua saudara itu tidak sama. Culakala masih menuruti kesenangan nafsu keinginan, malas, dan lemah; dia seperti pohon lapuk. Mahakala sebaliknya. Tekun, mantap, dan kuat dalam keyakinannya terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha; dia seperti gunung karang.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 7 dan 8 berikut ini:
Seseorang yang hidupnya hanya ditujukan pada hal-hal yang menyenangkan, yang inderanya tidak terkendali, yang makannya tidak mengenal batas, malas serta tidak bersemangat; maka Mara (Penggoda) akan menguasai dirinya, bagaikan angin menumbangkan pohon yang lapuk.
Seseorang yang hidupnya tidak ditujukan pada hal-hal yang menyenangkan, yang inderanya terkendali, sederhana dalam makanan, penuh keyakinan serta bersemangat, maka Mara (Penggoda) tidak dapat menguasai dirinya bagaikan angin yang tidak dapat menumbangkan gunung karang.
Saat itu bekas istri-istri Mahakala mengelilinginya dan berusaha merayu agar Mahakala melepaskan jubah kuningnya. Mahakala mengetahui upaya mereka, maka ia tetap berdiam diri saja. Tetapi, istri-istrinya berusaha lebih keras lagi. Melihat itu, Mahakala merasa tak ada gunanya lagi berdiam di situ. Ia berdiri, dengan kemampuan batin luar biasa ia melesat ke angkasa melewati atap rumah. Ia tiba tepat di bawah kaki Sang Buddha saat Beliau tengah mengakhiri pembabaran dua syair di atas.
DBD Merajarela Masyarakat
Namo Buddhaya !!!
Saat ini banyak anak-anak yang terserang oleh penyakit ini. Penyakit ini biasa muncul pada musim hujan karena kelembapan yang tinggi di daerah tropis seperti di Indonesia. Masih banyak warga yang tidak mengetahui gejala awalnya penyakit ini.Semoga melalui data ini kalangan masyarakat dapat tertolong. DBD ( Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit yang disebabkan digigit oleh nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus.
Saat ini banyak anak-anak yang terserang oleh penyakit ini. Penyakit ini biasa muncul pada musim hujan karena kelembapan yang tinggi di daerah tropis seperti di Indonesia. Masih banyak warga yang tidak mengetahui gejala awalnya penyakit ini.Semoga melalui data ini kalangan masyarakat dapat tertolong. DBD ( Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit yang disebabkan digigit oleh nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina danAedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini.Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya.Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini.Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
- Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.
- Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
- Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyakserta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah.Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.
Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu.Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan.Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta !!!
Langganan:
Komentar (Atom)
